Sebelas Mukjizat Rasulullah SAW

Assalaamu'alaikum wr.wb,

Semua nabi yang diturunkan Allah untuk mengajarkan risalah-Nya di muka bumi, senantiasa mengalami penentangan dari sebagian ummatnya. Untuk menghadapi para penentang itu, Allah membekali nabi-nya dengan mukjizat. Nabi Ibrahim misalnya, punya mukjizat kebal terhadap api. Nabi Musa punya tongkat yang bisa berubah menjadi ular raksasa, Nabi Isa mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan menghidupkan orang yang sudah mati. Lalu apa mukjizat Nabi Muhammad saw? Mukjizat terbesar Rasulullah saw adalah kitab suci al-Qur'an.
 
Jika mukjizat nabi-nabi yang lain hanya dapat disaksikan dan dirasakan oleh ummatnya pada jamannya saja, tapi al-Qur'an bisa disaksikan dan dinikmati oleh ummat dulu, sekarang dan masa mendatang. Dan lagi mukjizat Rasulullah tidak hanya kitab suci al-Qur'an saja, masih banyak lagi. Sebelas mukjizat yang ditampilkan di sini hanyalah sebagian mukjizat beliau. Berikut ini 11
mukjizat tersebut:

MEMANCARKAN SINAR KETIKA MASIH DALAM KANDUNGAN.
Sewaktu bunda Siti Aminah mengandung Muhammad, ia mengalami beberapa keajaiban. Pada suatu malam dia bermimpi, seolah-olah ada cahaya dari perutnya yang memancar terang benderang menyinari seluruh alam. Hingga dalam mimpi itu dia dapat melihat gedung-gedung di kota Syam. Dia juga mendengar bisikan yang menyatakan bahwa, "Aku sedang mengandung pemimpin ummat."

MENDATANGKAN BANYAK REZEKI. Semasa kecil Muhammad pernah dititipkan kepada Halimah as Sa'diyah, sebuah keluarga yang tergolong miskin. Tapi sejak kedatangan bayi Muhammad, keluarga ini banyak mendapatkan berkah. Sebelumnya, air susu Halimah sedikit sekali, sehingga untuk menyusui anaknya sendiri saja kurang. Tapi sejak ada Muhammad, air susunya bertambah banyak, hingga kantung susunya kelihatan besar. Tidak itu saja, kantong susu untanya juga ikut membesar. Padahal air susu unta ini sebelumnya tak ada, apalagi umur unta itu sudah lanjut.  Domba-domba yang mereka pelihara juga menjadi gemuk dan semakin banyak air
susunya. Kehidupan keluarga Halimah berubah diliputi kegembiraan, damai dan tidak dirundung duka, cemas dan lainnya. Muhammad pun tumbuh dengan baik.

DIOPERASI MALAIKAT.
Suatu saat ketika bocah Muhammad bersama saudaranya sedang mengembala kambing, ia mengalami keajaiban. Tiba-tiba datang dua orang berbaju putih bersih (malaikat) menghampirinya. Lalu secepat kilat mereka merebahkan Muhammad dan membelah dadanya. Mereka mengambil darah hitam legam dari perut Muhammad, sambil berkata, "Ini adalah tempat sarang
setan." Hati dan perut bocah Muhammad dicuci dengan air yang dibawa dua malaikat itu. Mereka lantas menghilang setelah mengembalikan dada Muhammad. 

NAUNGAN AWAN AJAIB. Saat Muhammad diasuh Abu Thalib, ia pernah diajak pamannya itu berdagang ke negeri Syam. Dalam perjalanan niaga itu mereka kemudian bertemu dengan pendeta shalih bernama Buhaira. Pendeta ini melihat ada yang aneh pada mereka. Mereka selalu dinaungi awan yang berakan, sehingga terhindar dari sengatan matahari.  Setelah bertemu dengan Muhammad, Buhaira merasa menemukan sifat-sifat kenabian akhir jaman pada diri bocah itu, sebagaimana ia baca pada Injil. Buhaira lantar berpesan kepada Abu Thalib, "Wahai Abu Thalib, kemenakanmu ini kelak akan menjadi orang besar. Hati-hatilah terhadap orang Yahudi."  Usia 25 tahun Muhammad bekerja pada Khadijah sebagai tenaga penjual. Didampingi Maisarah --budak Siti Khadijah-- Muhammad memimpin kafilah niaga. Anehnya, meski melintasi gurun pasir dan sinar matahari menyengat kulit, selama Maisarah di samping Muhammad ia merasa teduh. Ada awan yang memayungi Muhammad selama perjalanan.

TEBAKAN TEPAT RASUL PADA KERTAS PERJANJIAN (TAHUN KE-9 KENABIAN). Rasul bersama pengikutnya mengalami isolasi total dari kaum Quraisy. Pengumuman isolasi itu digantungkan di Ka'bah, agar dapat dibaca semua orang. Pada suatu hari Rasulullah memberitahu pamannya Abu Thalib bahwa surat pengumuman itu sudah
usang dimakan anai-anai. Hanya kata-kata Allah saja yang masih tertinggal. "Siapakah yang masuk ke dalam Ka'bah hingga sanggup memberi tahu kemenakanku. Bilamana benar-benar tidak ada yang memasuki Ka'bah, sudah tentu pemberitahuan kemenakanku itu amat ajaib." Rasulullah sesungguhnya tidak pernah melihat surat itu.  Abu Thalib bersama tokoh-tokoh Quraisy lalu membuktikan perkataan Rasulullah. Ternyata benar, karena beliau diberitahu Allah. Meski begitu kaum Quraish tetap berpendapat Muhammad itu pendusta yang harus dikucilkan.

BULAN TERBELAH DUA (TAHUN KE-9 KENABIAN).Nabi Muhammad diminta orang-orang kafir Makkah agar mempertunjukkan bukti nyata, bahwa beliu benar-benar utusan Allah, dan agama yang dibawanya murni dari Allah, bukan ciptaan beliu.  Usai kaum kafir menuntut itu, tiba-tiba bulan terbelah menjadi dua, lalu beliau berkata, "Saksikanlah bukti kebenaran itu." Orang-orang kafir itu menyaksikan, cuma karena mereka bermuka dua, mereka mengelak.  "Kita tangguhkan dulu pernyataan bahwa engkau sebagai utusan Allah. Kita tunggu kafilah dari Syam, apakah bulan terbelah ini hanya sekedar pandangan yang engkau silaukan atau engkau gunakan ilmu sihir dan sebagainya," pinta mereka. Begitu kafilah datang, mereka bertanya, "Apakah tuan-tuan juga pernah menyaksikan bulan terbelah menjadi dua?" "Ya," jawab mereka tegas. Namun toh mereka juga belum mengakui kenabian Muhammad.

ISRA' MI'RAJ (TAHUN KE-13 KENABIAN).
Isra' adalah perjalanan semalam Nabi dari Masjidil Haram menuju ke Baitul Maqdis Palestina. Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke langit ketujuh, untuk bertemu langsung dengan Allah menerima perintah shalat lima waktu.  Ada di antara
pengikut Nabi yang ragu terhadap pengakuan perjalanan Rasulullah itu. Apalagi orang-orang kafir, mereka tidak percaya. Mereka minta bukti, berapa jumlah jendela dan tiang-tiang Baitul Maqdis? Rasulullah mula-mula menjawab pertanyaan mereka, namun Allah tiba-tiba mendatangkan gambaran Baitul Maqdis di hadapannya. Tentu saja Rasul kemudian mampu menjawab semua pertanyaan mereka. 

SENANTIASA SELAMAT DARI PERBUATAN JAHAT.
Banyak kejadian yang membuktikan mukjizat ini. Umpamanya, pada malam menjelang keberangkatan Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, rumah beliau dikepung para pemuda anah buah Abu Jahal. Mereka siap siaga membunuh Nabi. Begitu Nabi keluar rumah mereka tebas dengan pedang, pikir mereka. Setelah berpesan kepada Ali bin Abi Thalib agar menggantikan tidur di tempat
beliau, dengan kepercayaan penuh kepada perlindungan Allah Nabi keluar rumah. Apa yang terjadi? Para pengepung itu tertidur dengan pedang tetap terhunus. Di sinilah mukjizat Nabi. Sehingga beliau dengan selamat keluar dari rumah.
Menghindari kejaran para pembunuh itu, Nabi  bersama Abu Bakar kemudian bersembunyi di gua Tsur yang terletak di gunung Tsur. Keajaiban pun terjadi lagi. Allah mengirimkan pasukannya berupa laba-laba. Begitu Nabi dan Abu Bakar masuk ke dalam gua, laba-laba itu menutup mulut gua dengan sarangnya. Ketika para pemburu itu sampai persis di mulut gua, mereka melihat sarang itu. "Bila ada orang bersembunyi  dalam gua ini, mestinya sarang laba-laba ini rusak," fikir mereka. Dan selamatlah Nabi.
Orang-orang kafir lantas membuat lomba, siapa yang bisa menangkap Nabi hidup atau mati, mendapat hadiah 100 onta. Suraqah bin Malik pun melesat dengan kudanya melakukan pengejaran, untuk meraih hadiah itu. Ketika  jarak Suraqah sudah
dekat dengan Nabi, Abu Bakar yang senantiasa berjalan di belakang beliau
berteriak, "Wahai Rasulullah, Suraqah akan membunuh kita." Tiba-tiba bumi terbelah dan kuda Suraqah terbenam ke dalam tanah hingga batas perut. Suraqah sendiri terpelanting ke tanah penuh debu.

KEKUATAN FISIK YANG DAHSYAT.
Di Makkah konon ada seorang kuat bertubuh kekar, dan jago gulat yang belum ada tandingannya. Namanya Rukanah bin Abdu Yazid. Rasulullah kemudian menantang duel, "Seandainya aku mampu mengalahkanmu apakah engkau menyadari bahwa yang aku katakan adalah benar?," kata Nabi. Rukanah pun meng-iyakan. Duel pun terjadi. Sekali tampar Rukanah jatuh tersungkur tak berdaya.  Rukanah yang kekar itu hampir tak percaya  dengan apa yang terjadi. Ia lantas bangun dan pasang kuda-kuda lagi. Namun dengan hanya satu dorongan Nabi, dia tergeletak lagi di tanah. Rukanah kemudian mengaku kalah dan masuk  Islam.  Bukti lain, saat pasukan Islam lagi menggali parit di kota Madinah, guna membendung pasukan kafir pimpinan Abu Sufyan bin Harb. Di tengah penggalian itu, Salman al Farisi menemukan batu raksasa berwarna putih yang menjadi penghalang. Para sahabat sudah bekerja keras untuk menghancurkan atau memindahkan batu  itu, namun tiada yang sanggup. Nabi lantas mengambil godam dari tangan Salman. Dengan sekali pukul, batu raksasa itu retak dan memancarkan sinar. Beliau lantasb bertakbir. Nabi mengayunkan godamnya untuk kedua kalinya, sampai tiga kali barulah batu raksasa itu hancur. Begitulah kekuatan orang yang senantiasa dekat dengan Allah.

MEMBERI BERKAH PADA MAKANAN. Penggalian parit itu sungguh memeras tenaga. Karena itu banyak para sahabat yang merasakan sangat lapar. Perut Nabi sendiri tampak mengempis dan dibalut dengan bebat pinggang disertai tiga batu untuk menekan rasa lapar.  Jabir tak sampai hati melihat perut Nabi itu. Ia lantas bergegas pulang menyembelih anak biri-biri yang masih kecil. Ia juga memasak gandum sebagai makanan pokok orang Arab waktu itu. Begitu matang masakan itu, ia mengundang Rasulullah sendirian makan di rumahnya. Tapi justru Nabi mengajak semua sahabat yang ikut menggali parit itu. Nabi berpesan kepada Jabir agar belanga tetap diletakkan di atas tungku dan jangan sekali-kali ditumpahkan.  Sungguh bingung Jabir mendengar Nabi mengajak seluruh sahabatnya itu. Dapat dipastikan makanan yang tersedia tidak mencukupi. Setelah semuanya mengumpul, Rasulullah sendiri yang membagikan makanan kepada seluruh sahabat. Di sini keajaiban Nabi terjadi. Isi belanga itu masih tetap seperti semula. Bahkan ketika mereka sudah merasa kenyang, isi belanga itu pun tidak berkurang.

MENYEMBUHKAN PENYAKIT. Di dalam gua Tsur, Abu Bakar yang sedang menjaga Nabi tidur, kakinya digigit ular. Bukan main sakitnya, sampai dia menangis. Hebatnya, setelah luka itu diolesi ludahnya Nabi sakitnya sirna tiada bekas. Ada kejadian lain. Di Madinah, usai shalat shubuh Nabi menoleh ke kiri dan ke kanan melihat para sahabatnya. Tak tampak di antara jamaah shalat shubuh itu Ali bin Abi Thalib. Kata para sahabat, Ali sedang sakit mata. "Panggilah dia," pinta Rasul.  Setelah Ali tiba dihadapan beliau, Rasulullah mengusap mata Ali. Ajaib sekali. Mata Ali sembuh seketika, bahkan lebih indah dan sorotnya lebih tajam.  Masih ada bukti. Ketika perang Uhud, setelah para pemanah pasukan Islam yang ada di atas bukit turun karena tergiur harta rampasan perang, pasukan kafir yang dipimpin Khalid bin Walid, kembali lagi menyerang pasukan Islam.  Karena posisi strategis di puncak bukit telah ditinggalkan pasukan Islam, pasukan kafir mampu mengocar ngacirkan pasukan Islam. Nabi sendiri hampir terbunuh, jika tidak dilindungi para sahabat. Salah satu pelindung itu adalah Qatadah, tiba-tiba matanya terbidik oleh anak panah. Mata itu meleleh keluar. Oleh Nabi mata dipasang kembali, lantas beliau berdo'a, "Ya Allah, jagalah Qatadah sebagaimana dia menjaga Nabi-Mu, dan jadikan matanya lebih elok dan lebih tajam." Beberapa saat mata Qatadah pun sembuh.

 
Wallaahu A'lam
 
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.